Wakil Ketua Kehormatan Dewan Sangha Sedunia Wafat

Bhagavant.com,
Hong Kong, Tiongkok – Umat Buddhis Hong Kong memberikan penghormatan terakhir kepada Sesepuh Wakil Ketua Kehormatan Dewan Sangha Sedunia sekaligus Ketua Pertama Asosiasi Buddhis Hong Kong, Y.M. Jue Guang, yang wafat di usia 95 tahun pada Minggu (16/11/2014).

Y.M. Jue Guang (1919-2014).
Y.M. Jue Guang (1919-2014). Foto: hk.news.yahoo.com

Y.M. Jue Guang yang dikenal sebagai Master Kok Kwong (bahasa Kanton untuk Jue Guang – 釋覺光) wafat setelah mengalami sakit influenza yang lama sehingga menyebabkan radang paru-paru. Umat Buddhis, para tokoh lintas agama dan pemerintah melakukan penghormatan terakhir untuknya dalam upacara kematian (Pali: matakicca) di Vihara Guan-Zhong Hong Kong (Vihara Kun Chung), Fanling, Hong Kong, pada Jumat (21/11), dan upacara kremasi jenazah dilaksanakan keesokan harinya, Sabtu (22/11).

Master Kok Kwong merupakan tokoh Buddhis yang sangat dihormati di masyarakat Hong Kong karena pengabdiannya untuk kegiatan sosial.

Dilahirkan dengan nama Gu Chenghai (谷成海) pada 16 Mei 1919 di Haicheng, Provinsi Liaoning, Tiongkok, Master Kok Kwong memperlihatkan minatnya pada Buddhisme pada usia dini. Pada usia 9 tahun, ia meninggalkan kehidupan rumah dan ditahbiskan sebagai samanera di Vihara Haihui di Shanghai pada tahun 1928.

Dua tahun kemudian (1930), ia diperkenalkan kepada Y.M. Yuanying dari Vihara Tiantong di Ningbo, dan mendapatkan penahbisan penuh menjadi seorang bhiksu dengan nama Dharma: Jue Guang – Kebangkitan Cahaya.

Pada tahun 1939, Master Kok Kwong menetap di Hong Kong dan belajar tradisi Tiantai serta silsilah Tiantai dari Y.M. Baojing. Melalui Master Baojing, Master Kok Kwong menjadi generasi ke-46 dari tradisi Tiantai.

Saat Jepang menginvasi Hong Kong pada tahun 1941, Master Kok Kwong meninggalkan kota tersebut namun tidak lama kemudian kembali lagi setelah perang usai. Setelah itu ia mulai menyebarluaskan Dharma dengan mendirikan Xiang Hai Awareness Society dan mereformasi Federasi Buddhis Hong Kong.

Bersama-sama dengan upaya lebih dari 10 bhiksu terkemuka, pada tahun 1945 Master Kok Kwong secara resmi mendirikan Asosiasi Buddhis Hong Kong dan menjadi ketua pertama organisasi tersebut.

Semenjak berdirinya Asosiasi Buddhis Hong Kong, Master Kok Kwong menjabat sebagai Kepala Divisi Dharma Duta selama dua kali dan menjadi Kepala Divisi Umum selama 18 tahun. Selain itu ia menjabat sebagai Ketua Asosiasi Buddhis Hong Kong selama 10 tahun.

Selama pengangkatannya tersebut, Master Kok Kwong berhasil memasukkan hari lahir Buddha sebagai hari libur publik yang resmi. Kemudian, ia aktif mengadakan ekshibisi untuk mempertunjukkan relik gigi dan tulang jari Buddha Sakyamuni. Master Kok Kwong yang telah melepaskan keduniawian selama lebih dari 70 tahun, telah menjadi seorang pemimpin agama yang sangat terkemuka khususnya di Hong Kong untuk upayanya yang terus-menerus dalam menyebarkan Dharma, pendidikan, kegiatan sosial dan merawat para manula.

Master Kok Kwong juga banyak dikagumi karena keterbukaan dalam mempromosikan dialog antar agama di antara agama-agama besar di masyarakat. Ia aktif berpartisipasi dalam program “Dialog antara Enam Agama Besar,” yang berbentuk seminar dua tahunan yang dihadiri oleh para pemimpin dari enam tradisi spiritual besar di masyarakat, yaitu Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, Katolik, Protestan, dan Islam. Seminar pertama berlangsung pada tahun 1978.

Selain itu, Master Kok Kwong memainkan peran aktif dalam mempromosikan pertukaran antara umat Buddhis di berbagai belahan dunia. Dari tahun 1962, ia menghadiri Konferensi Umum Konferensi Umum Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists) pada beberapa kesempatan, dan menjadi ketua Hong Kong Regional Centre. Ia juga menjadi Ketua Kehormatan Asosiasi Buddhis Korea dan Wakil Ketua Kehormatan Dewan Sangha Sedunia.

Atas jasa-jasanya tersebut, Master Kok Kwong meraih Bintang Emas Bauhinia pada tahun 2007 dan Medali Maha Bauhinia pada tahun 2013 dari Pemerintah Hong Kong.

Meskipun kontroversial, Master Kok Kwong tidak menjauhkan diri dari politik, Pada tahun 1984, ia menerima undangan dari Pemerintah Beijing untuk menghadiri penandatanganan Deklarasi Bersama Sino-Inggris mengenai masa depan Hong Kong, dan pada tahun 1985, menghadiri pertemuan Komite Perancang Hukum Dasar Hong Kong yang diselenggarakan di Beijing. Pada tahun 1992, ia menjadi salah satu penasihat untuk Hong Kong yang ditunjuk oleh Beijing, dan pada tahun 1995, menjadi anggota Panitia Persiapan Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR – Daerah Administratif Khusus), yang dibentuk untuk melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan HKSAR tersebut.[Bhagavant, 27/11/14, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Tiongkok
Kata kunci: ,
Penulis: