Penelitian Baru: Meditasi Perhatian Penuh Terkait Obati Peradangan

Bhagavant.com,
Wisconsin, Amerika Serikat – Meditasi perhatian penuh atau kesadaran penuh (Pali: sati; Sanskerta: smṛti, Inggris: mindfulness) tidak diragukan lagi memiliki manfaat bagi kesehatan psikis maupun fisik. Dan para ilmuwan terus berusaha untuk memahami bagaimana praktik ini secara fisik mempengaruhi tubuh.

Penelitian: Meditasi perhatian penuh dapat bantu obati peradangan.
Penelitian: Meditasi perhatian penuh dapat bantu obati peradangan. Foto: Corbis

Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Perancis, Spanyol dan Wisconsin-Amerika Serikat melaporkan bahwa mengikuti meditasi perhatian penuh dapat mempengaruhi gen-gen seseorang. Secara spesifik, penelitian tersebut menunjukkan bahwa meditasi perhatian penuh dapat membatasi ekspresi gen yang berhubungan dengan inflamasi atau peradangan.

Penelitian tersebut meneliti efek dari praktik perhatian penuh intensif seharian pada satu kelompok meditator berpengalaman, membandingkannya dengan satu kelompok subjek kontrol yang tak berlatih yang terlibat dalam kegiatan yang tenang non-meditatif. Setelah delapan jam praktik perhatian penuh, para meditator menunjukkan sejumlah perbedaan genetik dan molekuler, termasuk perubahan tingkat pada sistem pengatur gen dan mengurangi tingkat gen-gen pro-inflamasi, yang kemudian berhubungan dengan pemulihan fisik yang lebih cepat dari sebuah situasi penuh ketegangan.

“Dengan segenap pengetahuan kami, ini adalah makalah pertama yang menunjukkan perubahan yang cepat pada ekspresi gen dalam subjek yang terkait dengan praktik meditasi perhatian penuh,” kata penulis studi Dr. Richard J. Davidson, pendiri Center for Investigating Healthy Minds (Pusat Investigasi Pikiran Sehat) dan profesor psikologi di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, seperti yang dilansir Science Daily, pada Minggu (8/12/2013).

“Yang paling menarik, perubahan yang diamati pada gen merupakan sasaran dari obat-obatan anti-inflamasi dan analgesik saat ini,” kata Perla Kaliman, penulis pertama dari artikel ilmiah tersebut yang juga merupakan peneliti di Institut Penelitian Biomedis Barcelona, Spanyol dimana analisis molekuler tersebut dilakukan.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychoneuroendocrinology edisi Februari 2014 mengatakan bahwa pelatihan berbasis meditasi perhatian penuh menunjukkan efek yang bermanfaat terhadap gangguan inflamasi dan dinyatakan oleh Asosiasi Jantung Amerika sebagai sebuah intervensi pencegahan. Hasil penelitian baru tersebut memberikan sebuah mekanisme biologis yang memungkinkan untuk efek terapi.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan sebuah penurunan fungsi gen-gen yang terlibat dalam peradangan (inflamasi). Gen-gen yang terpengaruh termasuk gen-gen pro-inflamasi RIPK2 dan COX2 serta beberapa gen histone deacetylase (HDAC), yang mengatur aktivitas gen lainnya secara epigenetika dengan mengubah satu jenis label kimia.

Terlebih lagi, diketahui sejauh mana beberapa gen yang mengalami penurunan fungsi tersebut berkaitan dengan pemulihan kartisol yang lebih cepat pada sebuah tes tekanan sosial yang melibatkan sebuah pidato dadakan dan tugas-tugas yang membutuhkan perhitungan mental yang ditampilkan di depan penonton dan kamera video.

Mungkin yang mengejutkan, para peneliti mengatakan, pada awal penelitian tersebut tidak ada perbedaan pada gen-gen yang dites tersebut antara dua kelompok orang tersebut. Efek yang diamati terlihat hanya pada para meditator yang mengikuti praktik perhatian penuh. Sebagai tambahan, beberapa gen pemodifikasi DNA lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok tersebut, menunjukkan bahwa praktik meditasi perhatian penuh mempengaruhi secara spesifik jalur pengatur tertentu.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian tersebut tidak dirancang untuk membedakan efek-efek dari pelatihan meditasi jangka panjang dari mereka yang melakukan praktik satu hari. Sebaliknya, hasil pentingnya adalah para meditator mengalami perubahan genetik dengan mengikuti praktik meditasi perhatian penuh yang tidak terlihat pada kelompok non-rmeditasi setelah melakukan kegiatan yang tenang lainnya – sebuah hasil yang memberikan bukti dasar bahwa praktik meditasi perhatian penuh dapat mengarah pada perubahan epigenetik dari genom.

“Gen kita cukup dinamis dalam ekspresi mereka dan hasil ini menunjukkan bahwa ketenangan pikiran kita dapat benar-benar memiliki pengaruh yang potensial pada ekspresi mereka,” kata Davidson.

“Fungsi HDAC dan jalur inflamasi dapat mewakili beberapa mekanisme yang mendasari potensi terapi intervensi berbasis perhatian penuh,” kata Kaliman. “Temuan kami menetapkan dasar bagi penelitian masa depan untuk lebih mengkaji ilmu-ilmu meditasi untuk pengobatan kondisi-kondisi peradangan kronis.”[Bhagavant, 11/12/13, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Buddhisme dan Kesehatan,Meditasi,Sains
Kata kunci:
Penulis: