Pemenang Nobel: Buddhisme Telah Jadi Dasar Budaya China

Bhagavant.com,
Taipei, Taiwan – Melalui sebuah klip video, pemenang Penghargaan Nobel Kesusastraan 2012, Guan Moye (Mo Yan), menunjukkan dukungannya kepada sebuah pameran seni Buddhis berjudul Buddhist Art Along the Silk Road (Seni Buddhis Sepanjang Jalur Sutra), yang acara pembukaannya diadakan pada Kamis, 12 September 2013.

Mo Yan, Pemenang Nobel Kesusastraaan: "Buddhisme telah menjadi dasar bagi kebudayaan China." Foto: wikipedia.org
Mo Yan, Pemenang Nobel Kesusastraaan: “Buddhisme telah menjadi dasar bagi kebudayaan China.” Foto: wikipedia.org

Pameran yang berlangsung dari tanggal 14 September hingga18 Desember 2013, diselenggarakan di Fo Guang Shan Buddha Memorial Center di kota Kaohsiung, Distrik Dashu, Taiwan, oleh Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Humanis (Humanistic Culture and Education Foundation) dan Yayasan Fo Guang Shan untuk Pendidikan dan Kebudayaan Buddhis.

Menurut penyelenggara, ada 131 karya seni Buddhis dari provinsi Shaanxi, Gansu, dan Xinjiang, yang menyajikan sebuah tampilan yang luar biasa dari pertukaran kesenian sepanjang Jalur Sutra.

Penyelenggara pameran mengatakan bahwa karya seni Buddhis yang ditampilkan pada pameran kali ini meliputi berbagai rupaka Buddha, sepotong bukti awal dari pakaian berlukiskan gambar Buddha dan sebuah wadah relik Buddhis dari Dinasti Han.

Mo Yan, yang dijadwalkan mengunjungi Fo Guang Shan Buddha Memorial Center pada Minggu (15/9), menunjukkan dukungannya serta membantu mempromosikan pameran tersebut.

“Buddhisme telah menjadi dasar bagi kebudayaan China,” kata Mo Yan, “Dan setelah agama ini diwariskan selama ribuan tahun, ia telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari semua orang.”

“Buddhisme sebenarnya berada di dalam pikiran banyak orang dan juga berada di dalam standar moralitas dalam kebudayaan China,” kata Mo Yan seperti yang dilansir The China Post, Jumat (13/9).

“Meskipun Buddhisme menjumpai beberapa kesulitan setelah diperkenalkan ke dalam kebudayaan China, sebagai praktek, Buddhisme belum pernah terputus dari budaya bangsa ini.” kata pemenang Nobel Kesusastraan tersebut.

Mo Yan mengatakan bahwa sekarang, masyarakat China tidak menganggap Buddhisme atau Agama Buddha berasal dari sebuah kebudayaan asing atau luar. Bahkan, Buddhisme telah menjadi bagian yang sangat penting dari peradaban dan kebudayaan China.

Sebagai seorang penulis, Mo Yan mengatakan bahwa karena ia dibesarkan dalam budaya yang sangat dipengaruhi oleh Buddhisme, di dalam karyanya biasanya ia mengikutsertakan teori-teori Buddhis seperti memperluas simpati terhadap semua makhluk dan hubungan dengan alam.

“Banyak kesusastraan China juga menampilkan atau mewujudkan teori-teori Buddhis karena kebanyakan dari kita memiliki gen Buddhis dalam darah kita,” kata Mo Yan.

Menurut penyelenggara pameran, 19 dari 131 karya seni Buddhis diklasifikasikan sebagai benda-benda warisan nasional, yang membuat pameran ini sebagai acara yang harus disaksikan masyarakat yang ingin lebih memahami lintasan dan sejarah dari bagaimana Buddhisme diperkenalkan ke China dan bagaimana Buddhisme kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan China.[Bhagavant, TCP, 15/9/13]

Rekomendasikan:

Kategori: Taiwan,Tradisi dan Budaya
Kata kunci: ,
Penulis: