Amerika Serikat » Buddhisme dan Kesehatan

Napi Praktik Vegetarian Keluhkan Makanan di Penjara

Bhagavant.com,
Connecticut, Amerika Serikat – Seorang narapidana di penjara Connecticut meminta bantuan kepada sebuah kelompok hak asasi hewan dalam perselisihannya dengan negara mengenai makanan yang ia makan di dalam penjara.

Howard Cosby, seorang narapidana yang dijatuhi hukuman penjara selama 19,5 tahun sejak 2004 karena telah melakukan tindakan kekerasan seksual dan kejahatan lainnya mengatakan bahwa ia tetap diberi makan ikan tiga kali seminggu di Lembaga Pemasyarakatan Corrigan-Radgowski di Uncasville, meskipun ia meminta makanan vegetarian karena ia kini sedang mempraktikkan latihan praktik Buddhis.

Dalam sebuah suratnya kepada Masyarakat Pendukung Perlakuan Etis terhadap Hewan – People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), Cosby yang berusia 35 tahun tersebut mengatakan bahwa keluhan administrasinya tidak dihiraukan oleh petugas lapas yang mengatakan kepadanya bahwa makanannya yang ia makan sekarang telah dikategorikan sebagai vegetarian karena lembaga tersebut tidak menganggap ikan sebagai daging. Seperti yang dilansir AP Selasa (3/9).

“Jelas ikan adalah daging,” kata Jeff Kerr, seorang pengacara untuk PETA. ”Mereka (ikan) memiliki pikiran, mereka memiliki minat. Mereka memiliki sistem syaraf pusat. Mereka bukanlah sayuran yang berenang.”

Organisasi tersebut mengirimkan surat kepada sipir Scott Erfe pada Selasa (3/9) meminta agar ikan dihilangkan dari makanan Cosby berdasarkan pada Undang-Undang Penggunaan Lahan Keagamaan dan Pelembagaan Perorangan atau Religious Land Use and Institutionalized Persons Act (RLUIPA), yang disahkan pada tahun 2000, yang mewajibkan lapas-lapas tersebut menghindari pemaksaan beban berat kepada praktik latihan keagamaan para narapidananya.

Tidak semua Buddhis adalah vegetarian, namun Kerr mengatakan bahwa Cosby mempraktikkan vegetarianisme sebagai bagian dari gaya hidup Buddhis yang tanpa kekerasan, dan hal itu sudah cukup memenuhi persyaratan berdasarkan undang-undang federal tersebut.

Juru bicara Departemen Koreksi, Andrius Banevicius mengatakan ia tidak menyadari atas keluhan hari Selasa itu, dan akan mengomentari setelah ia mendalaminya.

Instruksi Departemen tersebut termasuk sebuah ketentuan bahwa makanan narapidana disesuaikan dengan ”semua ketentuan nutrisi seperti yang ditentukan oleh ahli gizi berlisensi dari Departemen Koreksi, tanpa menyuguhkan makanan yang dilarang oleh dogma agama.”

Kerr mengatakan beberapa narapidana di seluruh negara tersebut telah memenangkan sengketa yang sama dengan petugas penjara mengenai makanan mereka, dan berharap keluhan Cosby tersebut bisa diselesaikan tanpa harus dibawa ke pengadilan.

”Kami tidak bisa membayangkan mereka ingin membuat sebuah kasus federal mengenai hal ini semua,” Kerr mengatakan. ”Ini nampak begitu sederhana hanya memenuhi permintaannya saja seperti yang diharuskan kepada mereka oleh undang-undang federal.”[Bhagavant, AP, 12/9/13, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika Serikat,Buddhisme dan Kesehatan
Kata kunci:
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: