Belajar dari Kacaunya Seremonial Vesak 2557 di Borobudur

Candi Borobudur di Magelang, jawa Tengah, IndonesiaBhagavant.com,
Magelang, Jawa Tengah – Di balik akbarnya perayaan Vesak (Waisak) 2557 di Candi Borobudur tahun ini, meninggalkan kesan yang kurang baik karena situasi kacau akibat ketidakteraturan para wisatawan lokal dan mancanegara yang menghadiri seremonial tersebut pada Sabtu (25/5).

Perayaan Vesak yang jatuh saat libur panjang diperkirakan membuat jumlah wisatawan di Candi Borobudur meningkat dari hari biasanya sehingga melebihi jumlah umat Buddha yang akan melakukan puja bakti.

Di antara para wisatawan yang mengunjungi Candi Borobudur datang bukan untuk mengikuti puja bakti tetapi sebagian dari mereka bertujuan untuk mengabadikan momen yang mereka anggap sekedar sebuah atraksi budaya, terutama untuk menyaksikan acara puncak berupa pelepasan lampion-lampion ke udara.

Sedikit banyak kekhusyukan umat Buddha terganggu saat mereka melaksanakan perayaan Vesak di panggung utama di pelataran Candi Borobudur khususnya ulah para fotografer amatir yang berusaha mendekat dengan sangat dekat untuk mengabadikan momen tersebut dengan kamera foto mereka, baik saat acara puja bakti maupun saat prosesi pradaksina.

Di antara para fotografer tersebut bahkan tanpa mengindahkan kesopansantunan melanggar larangan untuk naik ke panggung saat puja bakti berlangsung dengan memotret para bhiksu sedekat mungkin. Seperti yang dilaporkan Okezone, Minggu (26/5).

Kekacauan ini bertambah dengan tertundanya acara karena menunggu kehadiran Menteri Agama Suryadarma Ali yang telat hadir, serta batalnya acara pelepasan lampion karena hujan sehingga membuat para wisatawan tersebut mengeluh. Dan suara riuh rendah para wisatawan masih terdengar saat acara berlangsung.

Dari sisi luar, ketidaksopanan para wisatawan tersebut jelas merupakan cermin rendahnya toleransi beragama dan kedisiplinan pada diri mereka, namun dari sisi dalam, pihak penyelenggara mau tidak mau juga perlu bercermin dan berbenah diri agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Ada berbagai saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan oleh pihak panitia penyelenggara perayaan Vesak di Candi Borobudur sehingga kekisruhan tersebut dapat dihilangkan atau setidaknya diminimalkan.

Berbagai saran antara lain, pengaturan posisi para wisatawan, penyeleksian para fotografer maupun videografer berdasarkan profesi mereka dan menempatkan mereka di posisi yang sesuai, penggunaan kartu identitas yang jelas, pengamanan pintu masuk ke lokasi, serta ketegasan pihak berwenang dan panitia yang juga perlu ditingkatkan sehingga aturan-aturan yang telah ditetapkan dapat dipastikan terlaksana dengan baik.

Saran tersebut juga bisa dipertimbangkan untuk diterapkan tidak hanya saat perayaan di Candi Borobudur tetapi juga saat perayaan di Candi Mendut yang juga kali ini jauh dari kesan nyaman. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman ini.[Bhagavant, 27/5/13, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Indonesia,Seremonial
Kata kunci:
Penulis: