Arkeolog Italia Studi Vihara Kuno di Lembah Swat

Seni dan Budaya BuddhisBhagavant.com,
Swat, Pakistan – Minggu lalu, sebuah tim arkeolog Italia telah berangkat ke Pakistan untuk mempelajari informasi mengenai kehidupan Sang Buddha yang ditemukan baru-baru ini di sebuah candi di kota Barikot, Lembah Swat, Pakistan yang terletak di perbatasan dengan Afghanistan.

Candi yang diketahui sebagai sebuah vihara tersebut berisi dua buah pahatan relief yang dipercaya oleh para ahli berasal dari periode Kushan antara abad pertama hingga ketiga SM. Demikian yang dilaporkan Gazzetta del Sud Kamis, 22 November.

Salah satu mahakarya yang ditemukan tersebut menggambarkan mengenai Pangeran Siddhattha yang meninggalkan kota secara diam-diam dengan mengendarai kuda bersama dengan pengikutnya.

Menurut Francesco Genchi, arkeolog asal Bari yang merupakan salah satu bagian dari tim tersebut, relief lainnya menggambarkan mengenai adegan “Pelepasan Agung” saat Pangeran Siddhattha meninggalkan ranjang penikahannya yang diambil sebagai simbol melepaskan istrinya dan semua yang berhubungan dengan kehidupan duniawi.

Relief Buddhis dari periode Kushan. Foto: http://barikad.hu
Relief Buddhis dari periode Kushan. Foto: barikad.hu

Kelompok arkeolog Italia lainnya yang dipimpin oleh Luca Maria Olivieri, juga di Lembah Swat telah menemukan 23 makam kuno berusia 3000 tahun yang sekarang disebut dengan nekropolis Udegram. Beberapa dari makam tersebut berada dalam keadaan yang baik sekali dan berisi ruangan-ruangan batu, peninggalan-peninggalan manusia yang relatif masih utuh, -vas-vas bunga, dan benda-benda yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari lainnya.

Misi warga Italia tersebut memulai penggaliannya pada tahun 1950-an di Udegram, lokasi peninggalan Buddhis di Swat, distrik di bagian barat laut, yang sebelumnya dikenal sebagai Swiss dari Pakistan, yang penuh dengan pegunungan yang menakjubkan, lembah dan sungai.

Para arkeolog telah lama menyadari keberadaan sebuah situs makam pra-Buddhis di Udegram, tetapi baru belum lama ini menemukan koleksi 23 makam yang berdekatan dan bahkan sebagian di antaranya tumpang tindih.

“Beberapa makam memiliki dinding batu, yang lainnya dilindungi oleh dinding dan bangunan pagar terbuat dari tanah liat keras,” kata Luca Olivieri kepada AFP.

“Pemakaman ini tampaknya telah digunakan pada masa antara penghujung milenium sebelum masehi dan paruh pertama sebelum masehi,” tambahnya.

Olivieri mengatakan bahwa makam tersebut merujuk pada kebudayaan di masa peradaban Buddhis Gandhara yang mengendalikan Pakistan barat laut dan timur Afghanistan mulai dari milenium pertama Sebelum Era Umum (Sebelum Masehi) hingga abad keenam Era Umum (Masehi).

“Kehadiran beberapa fragmen besi (di pemakaman itu) mungkin merupakan peninggalan perkakas logam paling tua di kawasan ini,” katanya.

Jenazah-jenazah itu mula-mula diletakkan di tempat terbuka yang di pagari oleh kayu. Kemudian kuburan itu kembali dibuka dan tulang-tulang dibakar sebagian sebelum kuburan disegel dan gundukan pemakaman dibangun.

Para pria dikuburkan bersama botol-botol, mangkuk dan panci untuk memasak berkualitas tinggi sedangkan kaum perempuan dikuburkan dengan manik-manik berharga, jepit rambut perunggu, dan tusuk rambut.[Bhagavant, 29/11/12, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Asia Selatan,Pakistan
Kata kunci:
Penulis: