Meditasi Berkesadaran Penuh Dapat Atasi Kesepian
Bhagavant.com,
Los Angeles, AS – Rasa kesepian kadang datang menyerang pada diri seseorang terutama pada kaum lanjut usia. Rasa kesepian ini juga dapat menjadi faktor pemicu munculnya penyakit lain atau memperparah penyakit yang sudah ada pada kaum lanjut usia.
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa meditasi berkesadaran penuh (kesadaran penuh/ perhatian murni/mindfulness) dapat membantu kaum dewasa senior atau lanjut usia untuk mengatasi perasaan kesepian dan juga meningkatkan kesehatan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Brain, Behavior & Immunity menunjukkan bahwa pelatihan meditasi berkesadaran penuh selama delapan minggu berhubungan dengan berkurangnya rasa kesepian.
“Kita selalu mengatakan kepada orang-orang untuk berhenti merokok demi alasan kesehatan, tapi kita jarang berpikir mengenai rasa kesepian dengan cara yang sama,” demikian pernyataan penelitian yang diketuai oleh J. David Creswell, Asisten Profesor Departemen Psikologi Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh, Amerika Serikat, Selasa (24/7).
Penelitian tersebut mengikutsertakan 40 partisipan (mayoritas wanita) berusia antara 55 sampai 85 tahun. Secara acak, beberapa dari mereka menjadi kelompok kontrol dan beberapa menjadi kelompok meditasi.
Kelompok meditasi berpartisipasi dalam sebuah program pelatihan selama delapan minggu (2 jam tiap minggu) yang disebut dengan Reduksi Stres Berbasis Berkesadaran Penuh / Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), yang didirikan oleh Jon Kabat-Zinn di Sekolah Medis Universitas Massachusetts, Amerika Serikat. Mereka dibimbing oleh seorang instruktur melakukan pelatihan meditasi berkesadaran penuh, yoga dan peregangan, serta diskusi yang dirancang untuk mendorong kesadaran pengalaman saat demi saat para partisipan. Mereka juga berlatih meditasi setiap hari selama 30 menit di rumah masing-masing.
Penelitian ini memberikan petunjuk tambahan tentang bagaimana bentuk meditasi ini dapat mempengaruhi kesehatan pada orang lanjut usia yang kesepian.
“Kita tahu bahwa kesepian merupakan faktor risiko utama untuk masalah kesehatan dan kematian pada orang lanjut usia,” katanya menambahkan bahwa penelitian tersebut menyarankan bahwa pelatihan meditasi berkesadaran penuh dapat menjadi “sebuah intervensi yang menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan para orang lanjut usia.”
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan rasa kesepian dengan peningkatan risiko penyakit jantung, Alzheimer, depresi dan kematian prematur, dan meningkatkan peradangan dalam tubuh juga dapat terjadi.
Meskipun tidak meneliti secara langsung dan khusus, melalui tes darah, para peneliti tersebut juga menemukan bahwa pada sampel darah para lansia tersebut telah terdapat peningkatan kesan gen yang meradang di awal penelitian, namun pelatihan meditasi tersebut telah menurunkan kesan gen yang meradang tersebut, hal ini berarti dapat “mengurangi risiko penyakit peradangan pada orang lanjut usia”, kata para peneliti.
“Penelitian tidak mengukur peradangan secara langsung dan tidak benar-benar mengungkapkan apakah tubuh mereka menghasilkan lebih banyak atau berkurangnya peradangan,” kata Dr. Jeremy Koppel, seorang psikiater geriatrik dan ilmuwan peneliti di Rumah Sakit Zucker Hillside di Glen Oaks, New York, dan di Insitut Penelitian Medis Feinstein di Manhasset, New York. Namun, “penelitian tersebut memberikan kesan sebuah pendekatan yang sangat menarik dan baru untuk masalah kesepian..dan memperluas manfaat yang potensial untuk penyakit-penyakit lainnya dari akhir kehidupan.”
Selain mengurangi rasa kesepian, pada penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa meditasi berkesadaran penuh juga dapat berdampak positif pada otak yang dikaitkan dengan perubahan otak yang dapat mengatasi penyakit mental.[Bhagavant, 31/8/12, Sum]
Kategori: Keluarga,Meditasi,Psikologi,Vipassanā
Kata kunci: meditasi perhatian penuh
Penulis: