Pesan Presiden SBY di Dharmasanti Vesak 2556
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono, menghadiri Dharmasanti Vesak (Waisak) Nasional 2556 Era Buddhis (EB) tahun 2012 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (16/5) pukul 19.30. WIB.
Dengan mengenakan baju batik berwarna hitam dan coklat tua, Presiden SBY juga didampingi oleh Wakil Presiden Boediyono bersama Ibu Herawati, serta sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumaler.
Dalam sambutannya pada Dharmasanti Vesak Nasional kali ini, Presiden SBY berharap peringatan Vesak pada tahun ini yang bertepatan dengan peringatan ke-104 Kebangkitan Nasional, dapat membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
“Semangat kebangsaan harus kita jadikan sebagai inspirasi yang mendorong kita untuk selalu mengedepankan kerja sama dan saling melengkapi antarkomponen bangsa dalam mengatasi beragam tantangan zaman dan peradaban yang tidak ringan,” ujar Presiden SBY
Berkaitan dengan nilai-nilai universal agama, Presiden SBY berharap nilai-nilai tersebut dapat terus dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Presiden mengajak umat Buddha untuk dapat menjadikan peringatan Vesak sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas penerapan nilai-nilai keteladanan dari Sang Buddha, bagi kemajuan lahir bathin umat Buddha di tanah air.
Presiden juga mengatakan bahwa peringatan Vesak yang merupakan peringatan terhadap kelahiran Siddhatta Gotama, pencapaian pencerahan Petapa Gotama, dan mangkatnya Buddha Gotama, merupakan siklus kehidupan Sang Buddha semasa hidup yang patut menjadi contoh sekaligus inspirasi bagi seluruh umat Buddha di Indonesia.
Dalam ajaran Sang Buddha tersirat tekad pantang menyerah untuk meraih kebaikan dan kesempurnaan hidup, keluhuran batin, olah akal budi dan kecerdasan, dan keluhuran cinta kasih, serta harmonisasi manusia dengan alam semesta.Semua merupakan contoh yang terus relevan bagi umat Buddha.
Presiden berharap dengan memperingati Vesak, umat Buddha dapat memperbaharui tekad untuk meneladani nilai-nilai agung yang tercermin dalam ajaran, kehidupan, dan perjalanan spiritual Siddhatta Gotama.
“Penyempurnaan akhlak, kebersahajaan diri, kesabaran dalam mengekang hawa nafsu, pengembangan cinta kasih yang universal, kebijaksanaan dalam berpikir, serta berkata dan bertindak benar adalah ajaran mulia yang agung bagi jiwa dan laku pribadi, demi mencapai kesempurnaan hidup di tengah-tengah masyarakat luas,” demikian kata Presiden.
Dharmasanti Vesak Nasional kali ini ditutup dengan penampilan drama musikal yang mengusung judul: “Borobudur, Atiśa Dipankara Shrijnana dan Bodhipathapradīpa”, sebuah drama musikal yang menceritakan mengenai nilai-nilai dalam unsur-unsur (dhatu) alam dalam struktur Candi Borobudur, yaitu: kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu serta riwayat Atiśa Dipankara Shrijnana yang menulis kitab Bodhipathapradīpa.[Bhagavant, 18/5/12, Sum]
Kategori: Asia Tenggara,Indonesia,Seremonial
Kata kunci: Dharmasanti Waisak, Pesan Vesak, Vesak 2556 EB
Penulis: