Arkeologi » Asia Timur » Taiwan

Simposium Warisan Buddhis Lumbini di Taiwan

Seni dan Budaya BuddhisBhagavant.com,
Taipei, Taiwan – Para pakar warisan Buddhisme terkemuka dari seluruh dunia mengadakan pertemuan di Taipei 21-22 Oktober kemarin untuk mendiskusikan mengenai bagaimana melindungi tempat kelahiran Sang Buddha dan membangun kembali situs bersejarah tersebut menjadi warisan budaya untuk seluruh dunia.

Bertempat di Universitas Seni Nasional Taipei di Guandu, Taipei, Simposium Akademis Internasional Aliansi Perlindungan Situs Warisan Budaya Oriental 2011 tersebut mengusung tema “Dari Asia Selatan sampai Taiwan – Warisan Budaya, Kenangan Sejarah, Seni Buddhis.”

Pakar Tibetologi asal Jerman, Christophe Cueppers, kepala Institut Penelitian Lumbini di Nepal, menjadi pembicara utama pada simposium tersebut dan berbicara mengenai “Situs Suci Lumbini”

Yukio Nishimura, seorang profesor dari Universitas Tokyo dan penasihat dari Aliansi Perlindungan Situs Warisan Budaya Oriental yang berbasis di Paris, juga berbicara mengenai program UNESCO untuk pelestarian dan pengembangan situs-situs warisan budaya dunia, yang berfokus pada tempat kelahiran Sang Buddha di Lumbini, Nepal.

Basanta Kumar Bidari, seorang kepala arkeolog bersama dengan Lumbini Development Trust di Nepal, akan berbicara mengenai “perananan komunitas keagamaan dalam property warisan dunia dari Lumbini.”

Din Yao, wakil kepala Universitas Arsitektur Tianjin, China, dalam presentasinya berbicara mengenai “Arsitektur Buddhis pada masa Dinasti Liao.”

Roland Lin, seorang pakar untuk Pusat Warisan Dunia UNESCO dan seorang peneliti dari Pusat Peneliti Timur Jauh Universitas Paris, Sorbonne, Perancis, berbicara mengenai 10 tahun Buddha Bamiyan Afghanistan di Lembah Bamiyan setelah mereka dihancurkan.

Sedangkan kepala Pusat Kebudayaan dan Seni Tradisional Universitas Kerajaan Bhutan, Y.M Bhiksu Lungtaen Gyatso, berbicara mengenai “Seni Buddhis dan Maknanya.”[Bhagavant, 22/10/11, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Asia Timur,Taiwan
Kata kunci:
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: