Kunjungan Thich Nhat Hanh Ke Malaysia

Buddhisme di MalaysiaThe Star,
Kuala Lumpur, Malaysia – Bhiksu Vietnam sekaligus penyair terkemuka, Thich Nhat Hanh, 84, memimpin retret di seluruh dunia dalam seni kehidupan berperhatian/berkesadaran penuh. Beliau yakin bahwa kita dapat belajar untuk hidup di masa sekarang melalui “perhatian penuh”, alih-alih hidup di masa lalu dan masa depan. Itulah inti ajaran beliau.

“Berdiam di masa sekarang merupakan satu-satunya cara untuk benar-benar mengembangkan perdamaian, baik dalam diri sendiri dan dalam dunia,” kata Thay Nhat Hanh yang merupakan seorang Guru (Master) Zen dan nominator Penghargaan Nobel Perdamaian.

Thich Nhat Hanh
Y.M Thich Nhat Hanh

Sering disebut dengan Thay (bahasa Vietnam untuk guru) oleh para siswanya, Thay Nhat Hanh yang juga seorang aktivis perdamaian dan hak asasi manusia, hidup dalam pengasingan di Plum Village yang beliau dirikan pada tahun1982 di barat daya Perancis. Dalam komunitas meditasi Buddhis ini, beliau mengajar, menulis dan bekerja untuk membantu para pengungsi di seluruh dunia.

Beliau akan berada di Malaysia untuk pertama kalinya untuk melakukan sebuah Mindfulness Retreat: The Walk Of Peace And Joy (Retret Perhatian Penuh: Perjalanan Damai dan Suka Cita ) di Tiara Beach Resort di Port Dickson, Negeri Sembilan, dari tanggal 15 – 19 September; sebuah ceramah umum dengan judul This is A Happy Moment (Inilah Saat Bahagia) dari pukul 20.00 – 22.00 di Sekolah Menengah Phor Tay di Sungai Dua, Penang, pada tanggal 21 September; dan Mindfulness Retreat: Becoming Truly Alive (Retret Perhatian Penuh: Menjadi Benar-Benar Hidup) di Perguruan Tinggi Tunku Abdul Rahman, Setapak, Selangor, pada 24 September (thichnhathanh.my). Thay Nhat Hanh akan menyampaikan ceramah utamanya dalam Living In Harmony: When Things Fall Apart (Hidup Dalam Harmoni: Saat Segalanya Berguguran) saat Konferensi Buddhis Sedunia di Hotel Istana, Kuala Lumpur, dari 25-26 September.

Lahir pada 11 Oktober 1926 di Vietnam tengah, beliau menjadi seorang bhiksu Zen pada usia 16 tahun dan diupasampada (ditahbiskan) pada 1949. Master Nhat Hanh mendirikan gerakan “Engaged Buddhism” dimana beliau mempraktikkan meditasi dan mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain. Beliau menciptakan istilah ini dalam bukunya Vietnam: Lotus In A Sea Of Fire (Vietnam: Lotus di Lautan Api).

Di awal tahun 60-an, beliau mendirikan Sekolah Pemuda Pelayanan Sosial (School of Youth Social Service – SYSS), sebuah organisasi bantuan di Saigon yang membangun kembali desa-desa yang dibom, mendirikan sekolah-sekolah dan pusat-pusat kesehatan, memukimkan kembali keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal dalam perang Vietnam dan mengorganisir koperasi pertanian. Bersama sekitar 10.000 siswa sukarelawannya, SYSS bekerja berdasarkan pada prinsip-prinsip Buddhis yaitu aksi tanpa kekerasan dan belas kasih.

Meskipun pemerintah mengecam aktivitasnya, Thay Nhat Hanh juga mendirikan sebuah Universitas Buddhis, sebuah kantor penerbit dan majalah aktivis perdamaian tekemuka di Vietnam. Beliau mendirikan Order of Interbeing pada 1966, mendirikan pusat-pusat keviharaan dan praktik di seluruh dunia.

Setelah berkunjung Amerika Serikat dan Eropa pada sebuah misi perdamaian, beliau dilarang untuk kembali ke Vietnam pada tahun 1966.

Upaya seumur hidupnya untuk menghasilkan perdamaian, menggerakkan Martin Luther King Jr, Peraih Penghargaan Nobel Perdamaian, untuk menominasikan beliau untuk Penghargaan Nobel Perdamaian pada 1967. Selanjutnya, Thay Nhat Hanh memimpin delegasi Buddhis ke Perundingan Damai Paris.

Pada bulan September 2001, hanya beberapa hari setelah serangan bunuh diri teroris terhadap World Trade Center di New York, beliau membahas masalah-masalah tanpa kekerasan dan pengampunan dalam sebuah pidato yang mengesankan di Gereja Riverside di Kota New York.

Pada bulan September 2003, beliau berbicara kepada anggota Kongres Amerika Serikat, memimpin mereka dalam retret selama dua hari. Beliau diakui untuk karya-karya bersama dengan para veteran perang Vietnam, retret-retret meditasi dan tulisan-tulisan produktif dalam meditasi, perhatian penuh dan perdamaian. Thay Nhat Hanh telah mempublikasikan lebih dari 100 buku termasuk lebih dari 40 buah buku dalam bahasa Inggris. Di antara karya paling larisnya adalah Call Me By My True Names, Peace Is Every Step, Being Peace, Touching Peace, Living Buddha Living Christ, Teachings On Love, The Path Of Emancipation and Anger.

Dalam pengasingan panjangnya, beliau dizinkan untuk melakukan perjalanan pertamanya kembali ke Vietnam pada tahun 2005, dimana sejak itu beliau kembali secara berkala. Beliau terus aktif dalam gerakan perdamaian, mempromosikan solusi-solusi tanpa kekerasan terhadap konflik.

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Gerakan Buddhis,Malaysia,Meditasi,Sosial,Tokoh
Kata kunci: , , , , , , , , ,
Penulis: