Gema Waisak 2554 B.E STI Adakan Pindapatta
Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Dalam rangka Gema Waisak 2554. B.E/2010, Sangha Theravada Indonesia (STI) memberikan kesempatan kepada umat Buddha untuk berbuat kebaikan dengan mangadakan kegiatan pindapatta.
Pindapatta adalah sebuah tradisi para bhikkhu/bhikkhuni untuk menerima persembahan makanan dari umat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kata “pindapatta” (dalam bahasa Pali) ataupun “pindapatra” (dalam bahasa Sankserta), berarti menerima persembahan makanan dalam mangkuk. Pindapatta berasal dari dua suku kata yaitu “pinda” dan “patta” (patra). Kata “pinda” bisa berarti sesuatu yang bundar, gumpalan makanan berbentuk agak bundar, atau hanya berarti makanan. Sedangkan patta (patra) berarti mangkuk.
Pindapatta dilaksanakan oleh para bhikkhu/bhikkhuni dengan cara berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambil membawa patta/ patra untuk menerima persembahan dana makanan dari para umat. Tradisi pindapatta ini sudah dijalankan sejak kehidupan Sang Buddha.
Kali ini, kegiatan pindapatta yang dilakukan oleh STI rencananya akan dilaksanakan pada Minggu 16 Mei 2010 pada Pukul 06.00 s/d 11.00 WIB. Pindapatta yang akan diikuti oleh lebih dari 20 bhikkhu Sangha Theravada Indonesia ini menempuh rute sepanjang 4 Km.
Proses pindapatta akan dimulai di Museum Fatahillah (depan BNI) kemudian menuju Beos, Pintu Besar Selatan, Hayam Wuruk, Harco, Lindeteves, Olimo, kemudian berputar ke Jl.Gajah Mada, Pintu Besar Utara, dan kembali menuju Museum Fatahillah.
Hasil dari pindapatta rencananya akan dipergunakan untuk kegiatan bakti sosial dalam rangka memperingati Waisak 2554 B.E/ 2010.
Hampir bertepatan dengan prosesi pindapatta, rencananya akan dilaksanakan juga kegiatan pengobatan massal dan donor darah di halaman Museum Fatahillah Pukul 09.00 s/d 11.30 WIB.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Ibu Djudjun (081586108883)
Ibu Wawa (081905398233)
Bp. Rupoko (081311504242)
Bp. Fandy (021 68285822)
Bp. Afung (021 91902277)
Catatan 20/6/11:
Dalam kepustakaan Pali, pindapatta ditulis piṇḍapāta yang berasal dari kata piṇḍa (sesuatu yang bundar, gumpalan makanan berbentuk agak bundar, atau hanya berarti makanan) dan pāta (jatuh ke dalam). Sehingga secara harfiah piṇḍapāta berarti makanan yang dijatuhkan ke dalam (dalam hal ini dijatuhkan ke dalam patta / mangkuk)
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Indonesia,Pelayanan Buddhis
Kata kunci: bakti sosial, donor darah, Gema Waisak, Jakarta, pindapata, Sangha Theravada Indonesia, Vesak, Waisak
Penulis: