Saluran TV Buddhis Sri Lanka

Pendidikan BuddhisLanka Daily News,
Colombo, Sri Lanka – Televisi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem untuk menerima gambar yang dikirimkan pada layar visual dengan suara dari sinyal radio. Saat ini, televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat kuat dan populer di dunia.

Televisi diperkenalkan di Sri Lanka pada tahun 1979/1980. Tidak diragukan televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat kuat. Mengapa televisi sangat kuat dan populer? Karena subyek yang berkomunikasi langsung pergi ke setiap rumah secara bersamaan. Singkatnya, media televisi “menangkap” seluruh keluarga pada saat bersamaan. Oleh karena itu, dampaknya sangat besar.

Isi audio visual yang ada pada televisi dapat digunakan untuk kemajuan sekaligus dapat merugikan masyarakat. Kebanyakan saluran TV di dunia menonjolkan pada peningkatan panca indera.
Banyak pemberitaan yang dilansir di dunia Barat, setelah kajian penelitian sosiologis menggambarkan bahwa televisi cenderung menciptakan kekerasan kepada masyarakat. Beberapa program acara yang disiarkan di saluran televisi Sri Lanka tidak cocok untuk anak-anak dan para pemuda.

Untuk itu, sangatlah penting bagi saluran TV kami untuk memberikan prioritas dalam menyuguhkan program-program yang bernilai estetika yang meningkatkan penghargaan artistik dari seluruh keluarga dan masyarakat dalam skala besar. Yang pada akhirnya program tersebut juga harus mendidik.

Menyebarkan Dhamma

Buddhist Channel (Saluran Buddhis) terdiri dari program-program mengenai ajaran Sang Buddha. Program-program edukatif bernilai tinggi ini masing-masing berlandaskan pada Sila (Kemoralan), Samadhi (Konsentrasi) dan Panna (Kebijaksanaan).

Idenya adalah untuk menanamkan moral, etika, nilai-nilai spiritual dalam setiap individu. Pemikiran dan filosofi kami adalah untuk membangun teladan Masyarakat Buddhis yang sejati dalam negara kami dan untuk menciptakan sebuah citra internasional bagi negara kami. Dengan niat baik ini, saluran Buddhis telah dimulai dengan sebagai Jaringan Penyiaran Televisi Satelit Global (Global Satellite Television Broadcasting Network) yang pertama dan satu-satunya di dunia.

Presiden Mahinda Rajapaksa yang meresmikan Buddhist Channel setahu yang lalu menyatakan perkataan bijak berikut.

“Saat Hari Poson pertama, lebih dari 2000 tahun yang lalu, Arahat Mahinda Thera, putera Kaisar Asoka dari India, membawa pesan Sang Buddha dan Dhamma ke tanah air kita. Sekarang, dengan menggunakan teknologi modern, kita dapat mengirim pesan Buddha ke seluruh dunia.”

Berdasarkan pernyataan Presiden bahwa ini merupakan “Dhamma Dana” dimana Sri Lanka layak untuk menyebarkannya di kalangan masyarakat dunia. Berdasarkan bahwa Buddha dan Dhamma menerangi jalan umat manusia untuk menyeberang dari dunia kegelapan, kebencian, khayalan, penderitaan dan konflik menuju sebuah dunia cahaya baru, penuh dengan cinta, kebaikan, belas kasih, kedamaian, dan kebahagiaan.

Hal ini akan dicapai dalam kurun waktu beberapa dekade di abad ke-21, menjadikannya katalisator bagi dunia baru yang dipimpin oleh kebenaran.

Seorang pria Tamil dan juga seorang Hindu yang taat, Muhundan Kanage merupakan mantan pemilik dari CBN SAT TV Channel (PT) Limited. Ketika perusahaannya dikembangkan oleh Dialog Television (PT) Ltd, ia bersikeras untuk memiliki sebuah saluran Buddhis Sri Lanka dan membuat perjanjian dengan para pemilik baru untuk menempatkan sebuah saluran Buddhis dalam paket mereka dan mendonasikan peralatan TV yang ia miliki ke Vihara Sambodhi, Jalan Gregory, Colombo.

Permulaan

Saat ini, hal tersebut merupakan bagian dari program keagamaan dari Dialog Sat TV, dimana merupakan sebuah pelayanan DTH yang diberikan kepada para pelanggan secara gratis seperti saluran-saluran keagamaan lainnya, seperti Kristen, Hindu, dan Islam. Pada saat yang sama, SLT Vision Com juga menyiarkan program-program Buddhis ini. Buddhist Channel masih dalam pertumbuhan. Ia belum sepenuhnya berdiri di Sri Lanka.

Masyarakat Sri Lanka dapat menonton program-program saluran Buddhis pada TNL selama beberapa jam dimulai dari pukul 15.00 setiap hari.

Tidaklah mudah untuk memelihara dan mengatur sebuah saluran TV dengan sukses. Saya memberikan penghargaan kepada produser dan staf teknis serta para presenter yang melakukan tugas mereka dengan sukses dalam kondisi yang sulit.

Buddhist Channel dikelola oleh para anggota dari Komite Manajemen Vihara Sri Sambodhi, yang terdiri dari orang-orang yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi.

Lebih jauh lagi, kemurahan hati dari para dermawan yang memberikan dana untuk menjalankan saluran Buddhis ini sangatlah patut dihormati dan dihargai.

Menurut rencana produksi, yang saya perhatikan, bahwa Buddhist Channel telah merancang isi dan format program yang akan disiarkan setiap hari. Mereka memberikan penekanan pada bahasa Inggris, untuk menarik para pemirsa di seluruh dunia. Beberapa akademisi dan profesional bereputasi dan berpendidikan tinggi secara berkala diundang untuk program-program tersebut.
Ini sudah saatnya bahwa umat Buddha perlu mendukung dan meningkatkan bantuan untuk memperluas fasilitas Buddhist Channel.

Sebagai pusat global

Mereka sekarang sedang merencanakan untuk memulai konstruksi dan infrastruktur untuk jaringan ini. Kebutuhan yang mendesak adalah membangun sebuah bangunan awal di Vihara Sri Sambodhi untuk tempat pusat produksi televisi.

Bangunan tersebut harus terdiri dari ruangan editing, rekam suara, studio mixing, perpustakaan, ruang unit kamera dan lampu. Singkatnya, harus terdiri dari studio televisi yang lengkap. Baru-baru ini, Presiden Mahinda Rajapaksa menginspeksi pekerjaan yang diselesaikan oleh Board of Investment (BoI) di International Buddhist Centre, Piliyandala.

IBC merupakan proyek berskala besar untuk menunjukkan Buddhisme dan kontribusinya bagi masyarakat di dalam sebuah lokasi yang berdedikasi. Ia akan menjadi sebuah magnet bagi umat Buddha di seluruh dunia. Di bawah Mahinda Chintanaya, Pemerintah telah mengindentifikasinya sebagai salah satu tujuan “Untuk membuat sebuah pusat global Sri Lanka bagi penyebaran ajaran Sang Buddha.”

Hal ini dilakukan untuk mencerahkan masyarakat terhadap pencapaian kedamaian bersama melalui Buddha dan Dhamma. Saya memastikan, kediaman Buddhist Channel di Sri Lanka di vihara Sri Sambodhi, Colombo, akan memainkan sebuah peran pemimpin dalam pencapaian tujuan ini.

Misi ini telah diambil alih oleh Yang Mulia Shastrapathi Pandita Daranagama Kusaladhamma Nayaka Thera, dan para anggota yang dinamis dari Komite Vihara Sri Sambodhi telah bergerak untuk membuat Buddhis Channel sebuah layanan Terristial Telecastive.

[Oleh: Premasara Epasinghe, Sekretasis Pribadi Menteri Pendidikan, Susil Premajayantha.]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Selatan,Pendidikan,Sri Lanka
Kata kunci: , ,
Penulis: