Indonesia

Vihara Dharma Suci PIK Jadi Target Pertama Teroris Ciputat?

Bhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Dalam daftar nama puluhan vihara yang diduga menjadi target kelompok teroris Ciputat, Tangerang Selatan, yang dua hari yang lalu berhasil disergap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada urutan pertama terdapat nama Vihara Dharma Suci yang terletak di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, sumber tidak resmi kepolisan mengatakan.

“Kita kan menyita dokumen-dokumen di (Tangsel) sana. Ada tulisan puluhan daftar vihara sasaran punyanya Dayat. Itu ada yang pertama, yang vihara besar di Pantai Indah Kapuk itu,” kata perwira Polri yang enggan disebut namanya kepada wartawan, seperti yang dilansir Metrotvnews.com pada Kamis (2/1/ 2014).

Vihara Dharma Suci, di PIK, Jakarta Utara. Foto: Facebook Vihara Dharma Suci.
Vihara Dharma Suci, di PIK, Jakarta Utara. Foto: Facebook Vihara Dharma Suci.

Dokumen tersebut ditemukan dalam bentuk hard copy atau data hasil cetak (print out) yang isinya daftar sejumlah vihara di sekitar Jakarta. Daftar tempat ibadah umat Buddha di Pantai Indah Kapuk tersebut diduga dibuat berdasarkan pada tingkat kemudahan dalam melakukan aksi teror. Kondisi lokasi bangunan Vihara Dharma Suci yang berdiri di cluster Manyar PIK, dan terhitung sepi dari aktivitas warga sekitar diduga sesuai dengan kategori tersebut.

“Masih banyak target lainnya. Tapi untungnya kita tindak lebih dulu pelakunya,” lanjut dia.

Kapolri Jenderal Sutarman, di tempat terpisah, mengakui soal adanya sejumlah vihara yang dijadikan target teror. Katanya, aksi itu akan dilakukan pada malam Natal dan pergantian tahun 2014.

“Beberapa targetnya ada termasuk gereja untuk ibadah, dan malam tahun baru yang digunakan ibadah, termasuk vihara,” ucapnya tanpa merinci lokasi-lokasi target itu.

Berdasarkan pengamatan Bhagavant.com, sampai saat ini belum ada laporan resmi perincian lengkap yang jelas dari pihak kepolisian mengenai vihara-vihara mana saja yang menjadi target kelompok teroris Ciputat.

Diduga alasan para teroris berusaha melakukan teror terhadap vihara-vihara karena informasi yang bias dan pemahaman yang sempit dari konflik etnis (bukan konflik agama) yang terjadi di provinsi Rakhine, Birma (Myanmar), dua tahun yang lalu.[Bhagavant, 3/1/14, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Indonesia
Kata kunci:
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: