Arkeologi » Asia Oseania » Asia Selatan » Pakistan » Seni dan Budaya

Melestarikan Warisan Buddhis Gandhara

Seni dan Budaya BuddhisThe Express Tribune,
Islamabad, Pakistan – Sebuah lokakarya internasional selama tiga hari mengenai Warisan Budaya Gandhara dimulai di Universitas Quaid-e-Azam pada Rabu (1/12). Acara tersebut diselenggarakan oleh Institut Kebudayaan Asia Taxila bekerja sama dengan Pusat Dokumentasi dan Konservasi, Universitas Aachen, Akademi Sains dan Humaniora Heidelberg, Jerman.

Tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk mempromosikan warisan budaya Pakistan. Berbagai ilmuwan dan para ahli akan membahas penelitian baru-baru ini mengenai warisan Buddhis Gandhara, memberikan kesempatan untuk mempelajari dan bertukar pandangan terhadap topik tersebut.

Menteri Kebudayaan Federal Pir Aftab Hussain Shah Jalani sebagai tamu utama di acara tersebut.

Dalam kata sambutannya, Prof. (Dr.) M Ashraf Khan, Kepala Institut Kebudayaan Asia Taxila menyoroti upaya institusi tersebut dalam bidang penelitian. Ia mengatakan bahwa departemen tersebut telah melakukan banyak survei dan mendokumentasikan berbagai situs termasuk ukiran batu sepanjang Jalan Raya Karakorum, Lembah Soan dan Salt Range, untuk sebuah pemahaman yang lebih baik mengenai situs-situs kuno dan nilai pentingnya.

Dr. Ashraf Khan mengatakan bahwa selama survei arkeologi Rawalpindi dan Islamabad, tim peneliti menjelajah dan mendokumentasikan 300 situs arkeologi dan monumen yang merupakan “sebuah aset bagi negara.”

“Saya berharap setelah lokakarya ini, sebuah pesan positif akan terkirim ke seluruh dunia bahwa Pakistan merupakan sebuah negara di mana masyarakatnya berusaha untuk mempromosikan dan melestarikan situs-situs budaya,” katanya.

Menteri Kebudayaan Federal Pir Aftab Hussain Shah Jalani yang meresmikan lokakarya tersebut mengatakan bahwa hal ini merupakan tanggung jawab kita untuk menjaga, melestarikan dan mempromosikan warisan yang mulia ini.

Jilani mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempromosikan warisan budaya di negara tersebut dan banyak proyek yang sedang direncanakan bagi hal tersebut, termasuk tempat wisata Gandhara. Ia memuji peran departemen tersebut karena melakukan berbagai survei dan dokumentasi situs-situs Buddhis dan dalam hal ini memastikan kerja sama penuh dengan kementerian.

Prof. (Dr.) Masoom Yasinzai, Wakil Rektor Universitas Quaid-e-Azam, mengatakan bahwa warisan Buddhis Gandhara yang tersebar di banyak wilayah Khyber-Pakhtunkhwa dan Punjab utara merupakan aset nyata bagi Pakistan.

Ia mengatakan bahwa berbagai situs suci milik Buddhis telah ditemukan di negara tersebut, termasuk Taxila, Peshawar, Swat, Mansehra, Shahbaz Garhi, Takht-e-Bahi. “Ini adalah bukti-bukti dari sebuah kekayaan warisan Buddhis yang berasal dari masa Raja Ashoka,” katanya.

Dr Yasinzai lebih lanjut mengatakan bahwa lokakarya tersebut akan menekankan pada penyesuaian penelitian lebih lanjut di negara tersebut dengan bertukar pandangan dengan berbagai ilmuwan.

Para ilmuwan, peneliti dan ahli dari berbagai negara berpartisipasi dalam lokakarya internasional selama tiga hari ini yang berakhir pada 3 Desember.[The Express Tribune, 2/12/2010, tr: Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Asia Oseania,Asia Selatan,Pakistan,Seni dan Budaya
Kata kunci: ,
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: